Free Download Blogger Template High CTR AdSense

Cara Mendapatkan Halaman Pertama Di Google

 Cara Mendapatkan Halaman Pertama Di Google 

Bismillahirrahmanirrahiim..
Assalamu ‘alaikum wr.wb,

Apa kabar agan-agan semua? Semoga rezekinya nambah ya. Ini pertengahan bulan, masih harus bekerja lebih keras agar target akhir bulan bisa tercapai.


Menjelaskan cara mendapatkan posisi page one atau posisi halaman satu (1) Google memang tidak sederhana. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Beda pengalaman, maka beda pula menjelaskannya. Meskipun hasilnya bisa sama. Ane pun sering mengamati rekan-rekan di sini yang share cara mereka mendapatkan halaman pertama di Google kok sepertinya tidak sama ya dengan yang Ane lakukan. Nah, karena itu kalau penjelasan Ane nanti berbeda harap dimaklumi gan. Mungkin karena ilmu Ane yang masih terbatas dan kurangnya pengalaman yang Ane miliki.


Kenapa harus Halaman Satu?

Ane pernah baca hasil sebuah studi, tapi lupa sumbernya. Mayoritas kunjungan dari visitor memang dihabiskan di halaman pertama. Kalau dari data Ane itu di atas 80%. Jadi, kalaupun ada yang buka halaman kedua dan seterusnya, itu adalah sisa-sisa visitor. Mungkin karena mereka tidak menemukan jawabannya di halaman pertama. Atau karena niatnya memang ingin buka halaman itu.

Yang Ane dapati adalah semakin tinggi posisi website di halaman satu, maka CTR klik dari pengunjung juga semakin tinggi. Selanjutnya semakin ke bawah posisinya ,CTR-nya pun semakin rendah. Rasanya untuk masalah ini tidak perlu Ane jelaskan karena sudah pada paham tentunya.

Cara Mendapatkan Posisi Halaman Satu Google 
Beberapa tahun yang lalu- Ane lupa tepatnya- mungkin lima atau enam tahunan lah. Ane membidik salah satu keyword yang cukup padat persaingannya. Pencarian keyword utama sekitar 10 ribu lebih per bulan, dan diikuti keyword turunannya yang juga jumlahnya ribuan. Alhamdulillah setelah melakukan optimasi dengan berbagai proses, akhirnya halaman Ane pun berhasil menggeser juara bertahan di keyword tersebut. Dan kini, halaman Ane mendominasi keyword tersebut seperti terlihat di gambar. Kalau tidak salah sudah empat tahun naik tahta dan memimpin dengan bijaksana..


  1. Selain berada di pageone Google, halaman Ane juga mengisi posisi 1, 2, 3, dan 4. Doain ya mudah-mudahan terus bertahan. Mohon maaf tidak Ane buka keywordnya demi kemaslahatan blog Ane. He..he..

  2. 1) Optimasi Onpage
  3. Cerita optimasi onpage atau offpage adalah cerita berulang-ulang yang isinya itu-itu saja. Hanya abjadnya yang dibolak-balik sehingga seperti beda. Tapi di tengah kebosanan agan menerima materi itu, Ane tetap review ulang lagi. Siapa tahu agan tambah bosan.. ha..ha..

  4. a. Buat Konten Ekslusif
  5. Jika agan mengenal dunia Ebook, maka kedudukannya seperti ini: Ebook yang ditulis biasa-biasa saja tapi cukup bagus, maka bisa dibagi-bagikan gratis. Ebook yang ditulis dengan konten yang bagus dan berkualitas, maka bisa dibagikan gratis tapi jadi subscriber dulu. Nah, bila kontennya tidak saja bagus dan menarik tapi juga ekslusif karena kontennya tidak Anda temukan di tempat lain, itu silakan dijual. Rp 200 ribu rasanya masih laku kalau buka lapak di sini.

Ane tidak jelaskan bagaimana proses riset keyword. Tapi, karena konten yang akan Ane siapkan ekslusif, maka volume pencariannya juga jangan seadanya. Tekor di tenaga, pikiran, dan waktu. Pilih volume yang menurut agan layak dan masih bisa terkejar. Seperti contoh kasus Ane di atas adalah 10 ribu lebih pencarian bulanan untuk keyword utama dan ribuan untuk keyword turunannya.

Konten eksklusif seperti apa? Kalau mau ane jelaskan panjang gan. Ini saja sudah 500 kata lebih, kalau dijualkan kan lumayan, he..he..
Singkatnya muat konten yang berbeda dari yang sudah dibahas oleh pageone urutan 1 – 10 Google.

Indikator yang bisa jadi ukuran:
1. Jumlah kata
2. Jumlah gambar/grafis/tabel, video, dll
3. Kepadatan isi
4. Akurasi
5. Solutif

Siapkan konten yang bisa merangkum indikator tersebut. Syukur-syukur bisa masuk kelimanya. Setelah selesai lakukan perbandingan dengan konten kompetitor. Apakah sudah The Best? Silakan timbang dan nilai sendiri. Apakah dari lima indikator yang Ane sebutkan konten agan sudah lebih baik dari yang lain. Karena ini sifatnya sangat subjektif.

b. Bangun Interlink
Ini ilmu lama juga. Salah satu solusi agar visitor tidak cepat kabur adalah memberikan link rujukan internal atau interlink antara konten yang saling berhubungan. Ane biasanya menggunakan kontekstual link dan langsung Ane sodorkan ke pengunjung agar juga membacanya. Jadi, tidak ada yang istimewa. Kalau mau lebih bagus cukup buat mereka agak ‘terpaksa’ mengunjungi link tersebut, karena kalau tidak informasi yang didapatkan tidak akan lengkap. Kenapa harus begitu? Supaya mereka lebih lama saja. Buka-buka halaman lain, sehingga waktu kunjungan jadi lama dan bounce rate ikut ramping.

Contoh:
“Sebelum memahami lebih jauh cara merangking keyword di halaman pertama Google dan bisa langsung praktek, sebaiknya pelajari dulu >> Cara Riset Keyword Pencarian Tinggi dengan Persaingan Rendah”

Prinsip Ane semakin banyak interlink yang saling berhubungan, itu semakin bagus. Dan kalau bounce rate kecil dan waktu kunjungan lama, itu pertanda bagi Google kalau halaman yang dikunjungi sebagai kandidat pageone. Layak naik pangkat dan ditaroh di depan.

c. Pasang Tombol Share
Ini juga bukan sesuatu yang baru. Sudah pada tahulah gunanya. Ada yang pasang sekedarnya. Untuk pemanis. Biar terlihat warna-warni. Ada juga yang memang niat pasang agar ada feedback dari pengunjung. Kalau Ane memang sengaja pasang karena Ane yakin konten yang dibuat bakal banyak yang share. Kok yakin? Ya iyalah. Balik lagi ke Pasal 1 Huruf a di atas.

Pasang tombol share Facebook, Twitter, dan Google+ sudah cukup. Cari aja di Google banyak. Posisi terbaik menurut Ane adalah di bawah post. Umumnya template atau tema juga sudah menyediakan.

d. Bangun List Subscriber
Jadul tapi masih work, jawabannya sudah pasti email lists. Mengandalkan kunjungan hanya dari Google tidak cukup. Apalagi kalau kompetitornya banyak dan berat-berat. Solusi biar ada kunjungan rutin, tapi tidak saja dari Google ya melalui subscriber itu. Ane rutin dapat puluhan hingga ratusan subscriber baru via email ini setiap harinya. Salah satu blog Ane sudah punya puluhan ribu subscriber aktif. Belum banyak. Tapi, kalau buat post baru, kunjungan dari daftar pelanggan email ini juga cukup signifikan.

Bagaimana caranya agar visitor mau sukarela bahkan dengan senang hati menjadi list blog kita? Jujur Ane bilang balik lagi ke Pasal 1 Huruf a di atas.

Manfaat lain dari list subscriber ini adalah meningkatkan jumlah returning visitor, merampingkan bounce rate, dan menambah durasi kunjungan. Kalau dari analisa Ane ikut membantulah kekebalan web dari serangan jantung, struk ringan, dan kolesterol ha..ha..

Bagi yang suka jualan, sudah pada tahulah gunanya list subscriber ini dan itu aset yang sangat berharga.

Itu dululah ya bagaimana cara optimasi onpage. Tentunya masih ada yang lain. Kalau mau dijelaskan keseluruhan, maka bisa menjadi ebook yang sangat berharga dan visitor Ane harus jadi subscriber dulu biar dapat tulisan ini.


2) Optimasi Offpage
Setelah urusan dapur sendiri selesai, baru urusan yang lain dikerjakan. Optimasi offpage ini yang paling dominan Ane lihat adalah link building. Khususnya backlink. Membangun link rujukan yang berasal dari luar agar halaman kita semakin dikenal.

Kalau agan sudah melakukan optimasi onpage secara maksimal, sebenarnya tidak perlu lagi melakukan optimasi offpage. Itu berdasarkan pengalaman Ane. Akan banyak website, mulai dari kelas blog gratisan, organisasi, maupun website authority lainnya yang akan merekomendasikan halaman agan di halaman mereka dan menjadikannya sebagai rujukan dan memberikan link cuma-cuma.

Tapi, kalau kontennya biasa-biasa saja. Tidak istimewa. Bahkan, agan sendiri pun ragu bakal ada yang mau memberikan backlink. Ya, berarti harus dicari. Bisa dengan memanfaatkan sumber backlink yang bertebaran di luar sana, atau kalau punya modal bisa beli. Belanja backlink ini sebenarnya lebih cocok buat mereka yang tidak mau repot tapi punya modal. Cuma ya itu. Tidak ada garansi. Apalagi uang kembali.
Backlink yang bagus kalau menurut Ane adalah yang memiliki visitor. Terutama pada halaman di mana backlink agan nancap di sana. Jadi, Ane tidak menjadikan DA/PA sebagai patokan. Meski bisa sebagai pertimbangan. Barangkali ini masih jadi perdebatan. Dan, Ane tidak mau ikut memusingkannya.

Kalau ditanya pengalaman Ane, jujur beberapa kali bangun blog, Ane tidak begitu peduli dengan backlink. Siapkan konten bagus. Solusinya jitu. Sudah begitu saja. Ada memang sempat beli backlink karena itu tadi. Penasaran! Makanya lagu ini begitu hits, karena banyak yang penasaran. Sudah mulai ngelantur nih..
Jadi, Ane cukupkan dulu sampai di sini. Jika bermanfaat, agan boleh like. Atau bisa bagikan ke teman dengan pencet ikon yang penyebutannya ‘laik’. Mohon maaf atas kekurangan dan khilaf.

Wish you always be happy!

Wassalam,




ARTIKEL TERKAIT:

Onpage SEO Era SEO Modern - Study Case